top of page

Ini yang Ga Boleh Kamu Lakukan di Idul Adha Selama PPKM





Seperti halnya tahun lalu, suasana perayaan Idul Adha 1442 Hijriah masih akan dilakukan dengan penuh keterbatasan dan kesunyian di sejumlah wilayah di Indonesia, karena pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai. Kementerian Kesehatan menyatakan, angka kasus positif Covid-19 di Indonesia per 18 Juli 2021 secara nasional mencapai 2.877.476


Angka kasus positif dan kematian akibat Covid-19 yang kian melonjak, membuat Pemerintah memutuskan untuk memperketat aturan pembatasan terhadap mobilitas masyarakat. Pembatasan yang lebih ketat bahkan diterapkan di seluruh wilayah Jawa-Bali yang menjadi wilayah dengan lonjakan kasus Covid-19 terbesar di Indonesia, dalam wujud Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, yang telah dimulai sejak 3 Juli hingga esok hari 20 Juli 2021, guna menekan laju penularan Covid-19.


Meski dilanda keterbatasan dan larangan di berbagai hal, bukan berarti kita sebagai umat muslim di Indonesia tidak boleh atau tidak dapat merayakan Idul Adha 1442 H. Kita semua masih dapat merayakannya, meski dengan sejumlah aturan pembatasan dan pelarangan yang berlaku.


Semua pelarangan dan pembatasan terkait kegiatan kita selama libur hari raya Idul Adha 1442 H, tertuang dalam Surat Edaran(SE) nomor 15 Tahun 2021, yang berlaku pada 18-25 Juli 2021. Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan kebijakan ini diambil setelah mempertimbangkan pengalaman masa libur sejak tahun lalu yang mengalami peningkatan kasus positif Covid-19, empat hingga lima kali lipat. Secara keseluruhan, kebijakan ini menitik beratkan pada pembatasan mobilitas hingga kegiatan tradisi masyarakat selama masa libur lebaran tersebut.


Secara keseluruhan, Surat Edaran Nomor 15 memiliki lima cakupan kebijakan, yakni pembatasan mobilitas masyarakat, pembatasan kegiatan peribadatan pada Hari Raya Idul Adha1442 Hijriah, pembatasan kegiatan silaturahim, pembatasan kegiatan di tempat wisata, dan sosialisasi pembatasan aktivitas masyarakat.

Lantas kira-kira apa saja sih yang boleh dan tidak boleh kitalakukan di Idul Adha selama PPKM ini ?

Mudik & Silaturahmi

Mobilitas atau perjalanan orang keluar daerah untuk sementara dibatasi oleh Kemenhub, hanya untuk pekerjaan sektor esensial dan kritikal serta perorangan dengan keperluan mendesak. Ini sama seperti saat Idul Fitri, dimana kita sebaiknya di rumah aja. Tidak usah maksain mudik di tengah pandemi saat ini. Jangansampai kita maksain mudik, malah ternyata membawa Covid-19, atau jadi ketularan Covid-19 karenanya.

Kalaupun kita tidak pergi mudik, biasanya sih pada silaturahmi ya ke rumah-rumah sanak saudara dan teman yang lokasinya tidaklah jauh dari rumah kita untuk sekedar nyicip atau berbagi kuliner khas Idul Adha. Ini juga ditahan dulu deh ya, please deh kalau pun mau kirim makanan sekarang sudah ada layanan ojek online yang biayanya pun murah meriah kok.

Kalian para muda-mudi yang mau ke rumah pacarnya juga tahan dulu, berkurban perasaan rindu kepada kekasih itu dapat pahala, ketimbang maksain datang bertamu malah bawa penyakit.

Jadi, Seperti halnya saat Idul Fitri silam, untuk Idul Adha tahun ini, silaturahmi nya secara virtual dahulu ya. Tahanlah rasa kangenmu demi kesehatan diri sendiri dan orang-orang yang kalian sayangi.

Takbiran

Untuk Idul Adha tahun ini, kita semua yang khususnya tinggal di wilayah PPKM Darurat (Jawa-Bali) tidak akan mendengar gema takbir keliling yang berkumandang sepanjang malam. Kita semua masih belum akan melihat semarak dari suasana takbir keliling, baik yang dilakukan dengan berjalan kaki, ataupun berkonvoi menggunakan kendaraan seperti sepeda motor, mobil, dan juga mini bus. Sedih ya, malam takbiran yang harusnya semarak dan ramai, kini akan terasa sepi. Tetapi itu jauh lebihbaik daripada kita harus melihat banyak orang menjadi terpapar Covid-19 akibat berkerumun saat merayakan malam takbiran.

Malam takbiran yang diselenggarakan di masjid/mushalla dengan protokl kesehatan yang ketat. Itu pun hanya diperbolehkan di daerah berzona hijau dan kuning berdasarkan status zona risiko penyebaran Covid-19.


Sholat Ied berjamaah di Masjid dan ruang terbuka

Mungkin ini adalah poin yang paling membuat umat muslim di sejumlah wilayah di Indonesia bersedih dalam merayakan Idul Adha 144 H. Untuk tahun ini kita semua khususnya yang berdomisli di Jawa-Bali masih belum dapat merayakan kemenangan dengan sholat Ied berjamaah di masjid ataupun di lapangan bersama sanak keluarga, saudara, tetangga dan saudara-saudara kita umat muslim lainnya. Sholat Ied tahun ini masih dihimbau untuk dilakukan di rumah masing-masing.

Percaya deh, sholat Ied berjamaah di rumah bersama-sama dengan keluarga kita juga akan terasa sangat khidmat dan menyenangkan, selama kalian menempatkan rasa syukur di atas segalanya. Bersyukurlah bagi kalian yang masih dapat menjalankan ibadah sholat Ied tahun ini dengan tubuh yang sehat dan keluarga yang komplit. Karena entah ada berapa banyak saudara kita diluar sana yang harus melewati momen Idul Adha tahun ini dengan tekurung di pusat-pusat karantina, ataupun yang dengan hati yang sedih karena telah ditinggal pergi orang terkasih.


Melihat Pemotongan hewan kurban dan mengolah dagingnya beramai-ramai

Kita juga belum akan diperbolehkan menyaksikan pemotongan hewan kurban di hari raya Idul Adha tahun ini. Entah kenapa, dari orang dewasa hingga anak-anak sedari dulu selalu menunggu untuk melihat momen di sembelihnya hewan-hewan kurban yang ada sekitar lingkungan rumah mereka. Sayangnya, kegiatan dari mulai penyembelihan hingga pembagian daging hewan kurban di tahun ini hanya dapat disaksikan dan dilakukan oleh para petugas atau pantia setempat.


Berkumpul dalam mengolah daging dan menyantapnya

Untuk tahun ini juga tentunya kita tidak diperbolehkan menggelar perayaan saat mengolah dan santap kuliner olahan daging kambing atau sapi beramai-ramai dimanapun. Hidangan seperti sate, gulai, hingga sup kambing atau sapi yang biasanya kita olah dan santap beramai-ramai dengan kelurga besar, teman-teman atau warga satu komplek, kini hanya bisa kita olah, hidangkan dan disantap bersama dengan keluarga kecil kita di rumah saja. Tidak masalah dong ya? Justru ini adalah momen dimana kita seharusnya berbagi daging yang kita miliki kepada saudara kita yang membutuhkan di luar sana, agar dapat ikut merayakan hari raya Idul Adha dengan penuh suka cita bersama keluarganya di rumah.


Liburan

Lebih baik wisatanya juga secara virtual dulu aja deh ya tahun ini, lihat-lihat video-video wisata di berbagai daerah atau luar negeri aja dahulu, sembari membuat list tempat wisata mana aja yang akan kalian kunjungi saat pandemi ini sudah berlalu. Tahanlah diri sejenak, untuk apa memaksakan berwisata saat ini? Hanya senang sesaat sekaligus sesal kemudian yang bisa kalian rasakan setelahnya.

Pembatasan aktivitas di tempat wisata yang sangat potensial menyebabkan kerumunan jika tidak diantisipasi dengan baik yaitu penutupan tempat wisata di seluruh Pulau Jawa dan Bali serta wilayah yang menjalankan PPKM diperketat. Sedangkan untuk daerah lainnya yang tidak termasuk dalam cakupan daerah tersebut dapat tetap beroperasi dengan kapasitas maksimal 25% dengan penerapan protokol kesehatan ketat.

Setelah kebijakan ini resmi ditetapkan, kita semua berharap seluruh elemen pemangku kepentingan, baik tokoh yang berpengaruh, pemerintah desa/kelurahan, pimpinan instansi pekerjaan wajib berkontribusi melakukan sosialisasi yang massive ke masyarakat, agar tidak ada warga yang nantinya kedapatan melanggar dengan alasan “tidak tahu.”

Tidak kalah pentingnya juga bagi kita sebagai warga negara yang baik untuk mematuhi aturan-aturan yang telah ditetapkan pemerintah terkait pelaksanaan hari raya Idul Adha 1442 H. Kita harus mematuhi semua aturan atas dasar keikhlasan hati dan kesadaran diri demi menjaga satu sama lain dari ancaman Covid-19. Kita harus rela membatasi diri dari kerumunan, karena itu juga merupakan bentuk pengorbanan, demi kesehatan dan kehidupan bersama.


Semoga keterbatasan ini tidak melunturkan semangat beribadah kita sebagai umat muslim kepada Allah swt di hari raya Idul Adha. Mari kita senantiasa memanjatkan doa dan harapan agar bangsa dan negara kita tercinta dapat segera terbebas dan melewati pandemi Covid-19 ini.


Selamat Hari Raya Idul Adha1442 H.

Ayo saling menolong, Indonesia Bangkit !

lathifa-yogyakarta-s1_36.jpg

Haaii~ Makasih sudi mampir..

Ini sedikit tentang cerita kegiatanku.

Aku adalah perempuan kelahiran Samarinda, Kalimantan Timur, yang kini tinggal di Jakarta. Sekarang aku aktif di banyak kegiatan anak muda.

Let the posts
come to you.

Thanks for submitting!

  • Facebook
  • Instagram
  • YouTube
  • Twitter
  • TikTok
bottom of page